Hai teman-teman! Siapa di antara kalian yang suka mendengarkan musik? Pasti banyak, ya! Musik memang bisa membuat perasaan kita terasa lebih baik, baik saat senang maupun sedih. Nah, dalam musik, ada hal penting yang disebut tangga nada. Yuk, kita kenali lebih dalam tentang tangga nada dalam musik, terutama tangga nada diatonis dan pentatonis!

Tangga nada diatonis adalah urutan nada yang terdiri dari tujuh nada berbeda dalam satu oktaf, mulai dari do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. Tangga nada diatonis dapat membuat lagu terdengar harmonis dan indah. Ada dua jenis tangga nada diatonis, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. 

Tangga nada mayor memiliki jarak antara nada yang terdiri dari satu dan setengah nada, sementara tangga nada minor memiliki jarak antara nada yang terdiri dari satu dan setengah nada. 

Contohnya, tangga nada C mayor terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. 

Lagu-lagu seperti "Bangun Pemudi Pemuda", "Berkibarlah Benderaku", dan "Dari Sabang Sampai Merauke" menggunakan tangga nada diatonis mayor, yang terdengar ceria dan menyenangkan. 

Sementara itu, lagu-lagu seperti "Indonesia Pusaka", "Bagimu Negeri", dan "Ambilkan Bulan" menggunakan tangga nada diatonis minor, yang cenderung terdengar sedih.


Selain tangga nada diatonis, ada juga tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis hanya terdiri dari lima nada dalam satu oktaf, dan sudah ada sejak perkembangan musik pertama kali. 

Tangga Nada Pelog dan Tangga Nada Slendro

Ragam tangga nada pentatonis dapat dibedakan berdasarkan jarak antara nada dan pilihan nada yang didengar. Tangga nada pentatonis juga dapat digunakan dalam musik modern maupun tradisional. Ada dua jenis tangga nada pentatonis, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro. 

Tangga nada pelog terdiri dari lima nada yang memiliki perbedaan jarak yang cukup besar, seperti do, mi, fa, sol, dan si. Tangga nada pelog memiliki karakter nada yang menyenangkan dan memberikan kesan penghormatan. Beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pelog antara lain "Gundul Gundul Pacul" dari Jawa Tengah dan "Pitik Tukung" dari Jawa Tengah.

Sementara itu, tangga nada slendro memiliki karakter nada yang menyenangkan, gembira, dan lincah. Jarak antara nada dalam tangga nada slendro cukup kecil, terdiri dari do, re, mi, sol, dan la. Beberapa contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada slendro antara lain "Lir Ilir" dari Jawa Tengah dan "Te Kate Dipanah" dari Jawa Tengah.


Menjelaskan makna dari interval nada dan apa itu tangga nada.

Interval nada adalah jarak atau langkah antara dua nada yang diukur berdasarkan ketinggian rendah atau tinggi suara. Biasanya terdapat perbedaan ketinggian antara dua nada dalam suatu interval nada. Interval nada selalu memiliki dua batas, yaitu nada pangkal dan nada selang.

Selain itu, interval nada juga bisa diartikan sebagai tangga nada. Tangga nada adalah susunan dari beberapa nada yang terpusat pada satu nada dasar. Susunan nada-nada dalam tangga nada ini memiliki hubungan antara satu dengan yang lain, sehingga menghasilkan melodi dan harmoni yang enak didengar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama