JAKARTA – Di era globalisasi, teknologi tidak hanya menjadi alat komunikasi atau efisiensi operasional, melainkan juga alat pengendali geopolitik yang kuat. Dalam TEDxIIS Youth yang disampaikan oleh Joy Agrawal, terungkap bagaimana teknologi, khususnya melalui tokoh seperti Bill Gates dan peranannya dalam hak kekayaan intelektual, telah membentuk lanskap geopolitik global.

Bill Gates, yang dikenal sebagai mogul teknologi yang bertransformasi menjadi filantropis, memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi dan kebijakan paten memengaruhi ekonomi global. Gates, yang sering kali dilihat sebagai pendukung kuat hukum paten untuk melindungi kekayaan intelektual, menghadapi dilema etis antara perlindungan hak cipta dan kebutuhan negara berkembang akan teknologi terjangkau.

Perdebatan ini menjadi semakin relevan dengan munculnya pandemi COVID-19, ketika India dan Afrika Selatan mengajukan usulan kepada TRIPS (Council for Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights) untuk sementara waktu mengesampingkan hukum paten yang terkait dengan obat dan peralatan penyelamat hidup COVID-19. Keputusan yang diambil oleh negara-negara G7 dan kekuatan ekonomi lainnya menunjukkan bagaimana geopolitik memainkan peran penting dalam teknologi, khususnya dalam konteks krisis kesehatan global.

Selain itu, Agrawal menyinggung tentang "brain drain," atau pengaliran otak, yang sering dianggap sebagai kerugian bagi negara asal namun ternyata juga membawa manfaat. Di India, remitansi dari Non-Resident Indians (NRIs) mencapai angka yang signifikan, dan kehadiran mereka di luar negeri membantu membentuk teknologi sesuai dengan nilai dan kebutuhan India, yang pada gilirannya mendukung agenda nasional India.

Lebih lanjut, peran AI dalam mengendalikan narasi dan persepsi global menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempengaruhi geopolitik. Contoh yang diberikan tentang respon AI terhadap pertanyaan tentang keadilan bagi Palestina dan Israel menggambarkan bagaimana negara-negara dengan dominasi internet yang lebih besar dapat mempengaruhi narasi global melalui teknologi.

Dalam konteks kedaulatan teknologi, Agrawal membahas tentang pentingnya negara untuk mengendalikan teknologi mereka sendiri, terutama dalam menghadapi ancaman seperti serangan cyber dan pengaruh asing dalam urusan domestik. Kasus seperti dukungan SpaceX kepada Ukraina selama konflik dengan Rusia menggarisbawahi kompleksitas interaksi antara teknologi, kedaulatan, dan geopolitik.

Kesimpulannya, teknologi bukan hanya alat, melainkan juga pemain utama dalam arena geopolitik. Tiga poin kunci untuk memahami topik ini adalah:

Hak Kekayaan Intelektual dan Paten: Bagaimana perlindungan hak cipta dan kebijakan paten memengaruhi distribusi teknologi global, terutama dalam konteks negara berkembang dan krisis kesehatan global.

Brain Drain: Fenomena pengaliran otak bukan hanya kerugian, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi negara asal melalui remitansi dan pengaruh budaya dalam pengembangan teknologi.

Kedaulatan Teknologi: Pentingnya kontrol atas teknologi dalam konteks kedaulatan nasional dan bagaimana teknologi, khususnya AI dan internet, dapat digunakan untuk mempengaruhi narasi dan politik global.

Dengan memahami dinamika ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas hubungan antara teknologi dan geopolitik di era modern.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama