Pada awal perkembangan SEO, banyak website dibangun dengan tujuan sederhana: mengejar kata kunci yang bisa menghasilkan pendapatan iklan, khususnya lewat AdSense.
Halaman dipenuhi dengan money keywords di berbagai tempat, bukan untuk menguasai kata kunci populer—karena hampir mustahil—melainkan berharap Google secara tak sengaja mengangkat konten tersebut melalui long-tail keywords.
Untuk memperkuat peluang peringkat, berbagai strategi seperti program 3-way link exchange hingga membeli tautan di pasar link pun ditempuh.
Namun, seiring meningkatnya kecerdasan algoritma Google, praktik-praktik lama itu semakin tidak relevan. Meski demikian, esensi SEO pada dasarnya tetap sama: menulis konten dengan kata kunci yang tepat dan membangun jaringan tautan.
Kini situasinya berubah drastis. Kehadiran AI dalam ekosistem pencarian membuat pola SEO lama kehilangan kekuatan. Pengguna tidak lagi hanya “menemukan” situs melalui halaman hasil pencarian (SERP), tetapi langsung melalui jawaban yang diberikan model AI. Pertanyaannya kemudian, bagaimana cara agar sebuah brand bisa tercantum dalam jawaban AI?
Tidak Ada Jalan Pintas Instan
Banyak marketer, agensi, hingga perusahaan mencoba menulis ulang playbook SEO untuk dunia yang berpusat pada AI. Sayangnya, banyak yang masih jatuh ke pola lama: mencari trik instan. Ada yang membanjiri Reddit dengan link dan kutipan, ada pula yang mengemas ulang strategi linkbuilding menjadi “AI citation building.”
Faktanya, tak ada satu pun jurus kilat untuk muncul di jawaban AI. Taktik semacam itu mungkin efektif sesaat, tetapi jika tidak selaras dengan value nyata bagi pengguna, cepat atau lambat akan hilang daya magisnya.
Reddit, misalnya, memang kaya akan insight kontekstual—itulah sebabnya banyak pencarian Google ditambahkan “+Reddit.” Tak heran jika LLM (Large Language Model) menjadikannya salah satu sumber acuan. Tapi ketika para marketer mulai membanjiri forum itu, cepat atau lambat lubang ini akan ditutup, baik oleh Reddit sendiri maupun oleh model AI.
SEO Tradisional vs Pencarian AI
Perbedaan fundamental antara mesin pencari tradisional dan LLM sangat besar.
- Pencarian tradisional berbasis algoritma logis dengan metrik terukur. Perubahan besar dalam ranking jarang terjadi. Itulah mengapa praktik manipulasi tautan bertahan lama, karena Google sulit menindaknya secara masif.
- Pencarian AI (LLM) tak bekerja dengan logika statis. Model AI terus belajar, beradaptasi, dan mengabaikan taktik lama yang tercium manipulatif. Tidak ada ruang untuk “mengadu” situs nakal, karena sistemnya otomatis memperbaiki diri.
Singkatnya, trik SEO kuno hanya bertahan sebentar. LLM seperti lawan yang mempelajari setiap gerakan Anda, lalu semakin cepat dan pintar di setiap putaran.
Rahasia Muncul di Jawaban AI
Kalau begitu, apa kuncinya? Jawabannya sederhana tapi menantang: Anda harus benar-benar pantas direkomendasikan.
Misalnya, Anda mengelola pemasaran sebuah restoran pizza. Di era lama, cukup dengan membangun tautan dari berbagai situs, Anda bisa muncul di hasil pencarian “pizza terbaik di kota.” Bahkan jika pizzanya biasa-biasa saja, algoritma tradisional tak bisa menyingkirkan Anda dengan cepat.
Namun di dunia LLM, taktik itu tak lagi jalan. Model AI tidak hanya membaca kata kunci atau tautan, tapi juga percakapan. Jika Anda direkomendasikan tapi konsumen kecewa dan mengeluh di media sosial, AI akan belajar dan menurunkan peringkat Anda. Bahkan, jika pengguna berkali-kali menambahkan instruksi seperti “jangan tampilkan restoran pizza ini lagi,” sistem akan segera beradaptasi.
Artinya, cara paling ampuh agar brand Anda masuk ke daftar rekomendasi AI adalah dengan layak berada di sana.
Brand Building: Jalan yang Tahan Lama
Bangun brand Anda dengan serius. Buat produk yang benar-benar bernilai, layanan yang sesuai klaim, serta konten yang akurat dan mendalam. AI, sama seperti manusia, menghargai kejelasan, konsistensi, dan kualitas.
Linkbuilding pun berubah. Bukan lagi sekadar mengejar domain authority, melainkan membangun relasi nyata. Misalnya:
- Menulis artikel di publikasi industri bereputasi.
- Berbagi insight otentik di media sosial yang memicu percakapan.
- Menghadiri konferensi besar dan mempresentasikan riset Anda.
Aktivitas semacam ini menciptakan jejaring kredibilitas. Ketika sumber lain yang kredibel mengutip dan menautkan karya Anda, AI mengenalinya sebagai pola otoritas. Perlahan, brand Anda masuk ke radar rekomendasi sebagai sumber tepercaya.
Reputasi Lebih Berharga dari Trik
Membangun brand adalah strategi yang algorithm-proof. Reputasi sejati tak hilang hanya karena ada update algoritma atau muncul teknologi baru. Justru semakin kuat seiring waktu.
Perusahaan yang bertahan dan tumbuh di era AI bukanlah mereka yang mencari jalan pintas, melainkan yang benar-benar membangun sesuatu yang nyata. Dalam jangka panjang, skor kepuasan pelanggan (NPS score) jauh lebih berharga daripada domain authority.
SEO di era AI pada akhirnya kembali ke akar pemasaran: membangun kepercayaan, menciptakan nilai, dan membentuk brand yang layak direkomendasikan—baik oleh manusia maupun oleh mesin cerdas.

Posting Komentar